Quotes: 45+ Kata-Kata Mutiara Dari Film Life Of Pi

Sumber: Film Life of Pi | Tags: quotes, kutipan, kata bijak, motivasi, hidup, novel, movie
Yann Martel (Rafe Spall) | Pi Patel (Irrfan Khan)

Hi sobat ImajiQuotes yang terkasih, pada artikel ini saya selaku Admin ImajiQuotes mau membagikan beberapa kutipan keren dan inspiratif nih dari film Life of Pi, Sebuah kisah yang akan membuat orang percaya akan campur tangan Tuhan.

Dalam film ini kamu akan disuguhi dengan petualangan luar biasa penuh dengan filosofi kehidupan berkualitas tinggi, tentang seorang pemuda bernama Pi Patel yang terombang-ambing di tengah samudra Pasifik bersama seekor harimau benggala dewasa.

Life of Pi adalah sebuah film drama fantasi petualangan Amerika Serikat tahun 2012 yang disutradarai oleh Ang Lee dan diproduseri oleh Ang Lee, Gil Netter dan David Womark. Naskah film ini ditulis oleh David Magee berdasarkan novel Life of Pi karya Yann Martel.

Kisah dalam film ini berawal dari seorang novelis bernama Yann Martel (Rafe Spall) yang sedang mencari inspirasi untuk novel terbarunya, takdir membawa Yann bertemu dengan Pi Patel (Irrfan Khan) seorang penganut tiga agama yang punya sebuah cerita luar biasa yang bisa membuat siapa saja percaya pada campur tangan Tuhan.

Berikut ini adalah beberapa kutipan favorit saya dari film Life of Pi. Selamat membaca, semoga kutipan-kutipan yang saya rangkum dari awal film sampai akhir film ini bermanfaat bagi kalian yang membacanya.

Kata-Kata Mutiara Dari Film Life Of Pi

______________________
_________


"Dia Paman terhormat-ku, aku memanggilnya Mamaji. Sahabat ayahku, guru renangku. Aku berlatih dengannya tiga kali dalam seminggu di Ashram. Pelajaran darinya lah yang menyelamatkan hidupku di kemudian hari."

"Ingatlah untuk bernafas, jangan tahan nafasmu."

"Di akhir hari itu, aku menjadi Pi Patel, legenda sekolah."

"Jadi, orang Kanada datang ke Prancis-nya India untuk mencari sebuah cerita. Kawanku, aku kenal orang India di Prancisnya Kanada dengan cerita paling luar biasa. Pastilah takdir kalau kalian akan bertemu."

(+) "Jadi, apa yang sudah Mamaji ceritakan padamu?"
(-) "Dia bilang kau punya cerita yang akan membuatku percaya pada Tuhan."
(+) "Soal Tuhan, aku hanya bisa menceritakan kisahku padamu. Kau sendiri yang menentukan apa yang kau percaya."

"Tidak ada yang mengenal Tuhan sampai seseorang memperkenalkan-Nya pada kita."

"Dewa seperti pahlawan super-ku saat aku kecil. Hanoman, dewa monyet, mengangkat gunung untuk menyelamatkan temannya Laksmana. Ganesa, dewa berkepala gajah, membahayakan nyawanya untuk melindungi kehormatan ibunya, Parvati. Wisnu, jiwa agung, asal dari semuanya. Wisnu tidur, melayang di lautan kosmik tak berbatas dan kita adalah bagian dari mimpinya."

"Tampilan luar yang indah. Jangan biarkan cerita-cerita dan cahaya yang indah ini membodohimu, nak."

(+) "Mengapa seorang Tuhan mau melakukan itu? Mengapa Dia mengirimkan putranya untuk menderita demi dosa-dosa orang biasa?"
(-) "Karena Dia mencintai kita. Tuhan membuat diri-Nya bisa didekati oleh kita, manusia, sehingga kita bisa memahami-Nya. Kita tidak bisa memahami Tuhan dengan semua kesempurnaan-Nya. Tapi kita bisa memahami putra Tuhan dan penderitaan-Nya, selayaknya saudara kita."

(+) "Jika Tuhan begitu sempurna dan kita tidak mengapa Dia mau menciptakan semua ini? Mengapa Dia memerlukan kita semua?
(-) "Yang perlu kau tahu adalah bahwa Dia menyayangi kita. Tuhan begitu menyayangi dunia ini sehingga Dia memberikan putra satu-satunya.

"Aku mempunyai keyakinan melalui ajaran Hindu, dan aku menemukan kasih Tuhan melalui Kristus. Tuhan bekerja dengan cara yang misterius Dan begitulah, Dia mengenalkan diri-Nya padaku lagi. Kali ini dengan nama Allah."

"Kau tidak boleh memeluk tiga agama sekaligus, Piscine. Karena meyakini semuanya sekaligus sama saja dengan tidak mempercayainya sama sekali."

(+) "Dia masih muda, Santosh. Dia masih mencari jalannya."
(-) "Dan bagaimana ia bisa menemukan jalannya kalau ia tidak memilih satu jalan?"

"Dengar, daripada berpindah dari
satu agama ke agama lainnya, mengapa tidak memulainya dengan alasan?"

(+) "Sains telah membuat kita lebih jauh mengerti alam semesta daripada yang agama lakukan selama 10 ribu tahun."
(-) "Ayahmu benar. Sains mengajarkan kita tentang apa yang ada di luar sana, tapi tidak yang ada di dalam sini."

"Aku tidak berharap kita semua bisa sependapat pada semua hal, tapi aku akan lebih senang kalau kalian percaya pada sesuatu yang tidak aku setujui daripada menerima semuanya secara membabi buta."

(+) "Keyakinan seperti rumah dengan banyak kamar."
(-) "Tapi tidak ada kamar untuk keraguan?"
(+) "Oh, banyak. Di setiap lantai. Keraguan itu berguna. Ia menjaga keyakinan tetap ada."

"Kau tidak bisa mengetahui kadar keimananmu sampai imanmu diuji."

"Kata-kata dan pola-pola terus berdatangan tanpa henti. Seperti nama panggilanku (Pi) yang tidak masuk akal."

"Aku tumbuh tanpa henti mencari sesuatu yang mungkin bisa membawa kembali arti hidup."

"Jika kalian tidak berkonsentrasi maka kalian tidak bisa mengekspresikan kasih Tuhan melalui tarian. Rasakan tanah di bawah kakimu. Buka pikiranmu menuju cakrawala. Biarkan energi itu merasuk ke dalam dirimu, membawamu ke dunianya."

(+) "Kita akan berlayar seperti Columbus."
(-) "Tapi Columbus berlayar mencari India."

"Namaku Pi Patel. Aku mengalami kecelakaan kapal. Aku di sekoci sendirian bersama seekor harimau. Tolong kirim bantuan."

"Tuhan, aku pasrahkan diriku padamu. Aku milikmu."

"Siapkan tempat tinggalmu dan siapkan dirimu untuk bertahan hidup."

"Hanya sedikit hal yang dapat menghilangkan semangat lebih cepat daripada mabuk laut."

"Bagi orang yang selamat yang harus membagi sekocinya dengan binatang pemakan daging yang besar dan berbahaya disarankan untuk membuat wilayahmu sendiri."

"Aku bisa makan biskuit, tapi Tuhan menciptakan harimau sebagai karnivora."

"Mungkin Richard Parker tidak bisa dijinakkan, tapi dengan kehendak Tuhan, dia bisa dilatih."

"Aku tidak pernah menyangka kalau barang-barang sepele bisa membuatku begitu bahagia. Peralatan-peralatan ini, ember, pisau, pensil mungkin menjadi harta terbesarku."

"Kami sama-sama dibesarkan di kebun binatang, oleh tuan yang sama. Kini kami yatim piatu, menghadap 'Tuan dari segala tuan' bersama-sama."

"Yang paling penting, jangan putus asa. Bicaralah padaku. Beritahu aku apa yang kau lihat. Kata-kata adalah satu-satunya yang kita punya untuk bertahan."

"Segala puji untuk Tuhan! Tuan dari seisi dunia! Pengasih, Pengampun! Tuhan, terima kasih telah memberikanku hidup. Kini aku siap."

"Tapi yang pulau itu berikan di siang hari, langsung diambil kembali malam harinya."

"Aku melihat bagaimana hidupku akan berakhir jika aku tetap di pulau itu. Kesepian dan terlupakan. Aku harus kembali ke dunia, atau mati saat berusaha."

"Bahkan saat Tuhan terlihat menelantarkanku.. Dia mengawasiku. Bahkan ketika Dia terlihat tidak peduli dengan penderitaanku... Dia mengawasiku. Dan saat aku kehilangan harapan hidup, Dia memberikanku istirahat... Dan Dia memberiku tanda untuk melanjutkan perjalananku."

"Aku berjuang sampai pesisir dan jatuh di atas pasir. Begitu hangat dan lembut, seperti menekankan wajahku ke pipi Tuhan. Dan di suatu tempat, dua mata sedang tersenyum melihatku sampai disitu."

"Aku menangis seperti anak kecil. Bukan karena sangat senang karena berhasil selamat, meskipun iya. Aku menangis karena Richard Parker meninggalkanku dengan sangat tidak resmi. Itu menghancurkan hatiku."

"Kau tahu, ayahku benar. Richard Parker tidak pernah menganggapku sebagai teman. Setelah semua yang kami lalui, dia bahkan tidak menoleh. Tapi aku percaya bahwa ada sesuatu yang lebih pada matanya selain hanya pantulan balik diriku yang melihatnya."

"Aku tahu itu. Aku merasakannya. Meskipun aku tidak bisa membuktikannya. Kau tahu, aku kehilangan begitu banyak. Keluargaku, kebun binatang, India, Anandi. Aku tahu, pada akhirnya, semua akan pergi. Tapi yang paling menyakitkan adalah tidak sempat mengucapkan selamat tinggal."

"Aku tidak pernah sempat berterima kasih pada ayahku atas semua pelajarannya. Untuk bilang padanya, bahwa tanpa pelajaran darinya... Aku tidak akan pernah bisa selamat. Aku tahu Richard Parker seekor harimau, tapi aku harap aku bisa sempat bilang... "Sudah berakhir. Kita selamat." "Terima kasih telah menyelamatkan hidupku. Aku menyayangimu, Richard Parker." "Kau akan selalu bersamaku." "Tuhan bersamamu."

"Perlu banyak waktu. Untuk mencari tahu apa maksud dari semua itu."

"Jika terjadi, maka terjadilah. Mengapa harus ada maksud?"

"Ini cerita yang luar biasa."

"Jadi, ceritamu punya akhir yang bahagia. Itu terserah padamu. Ceritanya sudah menjadi milikmu sekarang."

"Tn. Patel adalah sebuah kisah yang luar biasa dari keberanian dan ketahanan, sepanjang sejarah kecelakaan kapal. Sangat sedikit korban selamat yang bisa bertahan begitu lama di lautan dan tidak ada diantaranya yang bersama seekor harimau Bengal dewasa."

Terima kasih sudah membaca ^_^ Semoga kalian bisa terinspirasi!

2 komentar

Posting Komentar

Copyright ©